Wednesday, August 2, 2017

Demi anak. Kami rela kelaparan

                                        Ilustrasi pic " Model papan atas "

Aku tidak pernah memberitahukan ke anak-anaku apa pekerjaanku. Aku tidak ingin mereka merasa malu karena pekerjaanku," begitulah cerita ini dimulai, seperti dikutip Okezone, Rabu (26/7/2017).


"Ketika putri bungsuku bertanya apa pekerjaanku, aku hanya berkata kalau aku seorang buruh. Sebelum aku kembali dari bekerja setiap harinya, aku selalu mandi di toilet umum agar mereka tak bisa menebak apa yang sebelumnya aku kerjakan"

"Aku ingin menyekolahkan putri-putriku, aku ingin mereka berdiri di depan orang-orang dengan rasa bangga. Aku tak ingin siapapun meremehkan mereka seperti yang orang-orang lakukan terhadapku. Orang-orang selalu menghinaku"
"Aku mengumpulkan setiap uang yang kudapat untuk pendidikan kedua putriku. Aku tak pernah membeli pakaian baru, malahan uang itu kugunakan untuk membeli buku pelajaran. Dihargai, itulah yang aku ingin mereka dapatkan dariku"

"Aku adalah seorang cleaning service"

"Sehari sebelum batas waktu masuk perguruan tinggi, aku tak bisa mendapatkan biaya masuk. Aku tak bisa bekerja hari itu. Aku hanya duduk di samping tong sampah, mencoba untuk menahan airmata. Semua rekan kerja melihatku, tapi tak ada yang menghampiri"

"Aku tak bisa membayangkan nanti ketika bertemu dengan putriku, yang akan bertanya tentang biaya tersebut. Aku terlahir miskin. Aku terbiasa percaya tak ada hal baik yang terjadi pada seorang yang miskin,"

"Setelah selesai bekerja, rekan kerja menghampiriku, duduk di sampingku dan bertanya apakah aku menganggap mereka seperti saudara. Sebelum aku menjawab, mereka memberikanku pendapatan hari itu. Ketika aku mencoba untuk menolak, mereka memaksaku dan berkata, 'kita bisa kelaparan, tapi putri kita harus kuliah' Aku tak merespons"

"Hari itu aku tak mandi sebelum pulang, putriku segera menyelesaikan kuliahnya. Ketiganya tak  mengizinkan aku bekerja kembali. Seorang dari putriku punya pekerjaan sampingan, dia sering mengajakku ke tempat kerjanya, memberi makanan ke seluruh rekan kerjaku. Mereka tertawa dan bertanya kenapa dia sering memberi mereka makan?"

"Putriku berkata, 'kalian semua kelaparan demi diriku sehingga aku bisa menjadi aku yang sekarang, mohon doanya semoga aku bisa memberi kalian makan, setiap hari'"

"Sekarang, aku tak merasa seperti orang miskin lagi. Bagaimana aku bisa miskin saat punya anak seperti mereka"
azr.


sumber : okezone.com