Saturday, April 28, 2018

Masjid ASSYUHADA masjid bersejarah Di BALI


Ketika berwisata ke Bali, tidak ada salahnya menengok pusat kebudayaan muslim di Bali, 



Kampung Bugis, Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan merupakan satu di antara kawasan muslim di kota Denpasar, Bali.

Tak hanya dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan muslim, namun berbagai sejarah masuknya Islam di Serangan hadir di tempat ini.




Kawasan yang memiliki lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) ini, menghadirkan beberapa situs dan peninggalan bersejarah terkait masuknya peradaban islam pada abad ke - 17 ke Pulau Serangan.
Di antaranya adalah Masjid Assyuhada, Al-Quran Kuno, Kompleks Makam Kuno dan Rumah Adat Bugis.
“Ceritanya, dulu ada seorang tokoh, namanya Syeikh Haji Mu'min dari Ujung Pandang, yang kabur dari tempat asalnya saat zaman penjajahan VOC, makamnya pun ada di kampung ini. Menurut peneliti, berdasarkan ukiran dan apa yang tercantum di batu nisan kuburan, ada petunjuk ini telah ada sejak abad ke-17," 
Menurut cerita masyarakat setempat di sini, pembangunan masjid tersebut merupakan bentuk hadiah Raja Badung kepada Saehaji Mu'min, yang sukses membantunya memenangkan perang pada masa peperangan zaman dahulu.
Waktu zaman perang dulu, Raja Badung meminta bantuan kepada Syeikh Haji Mu'min. Dan dalam peperangan itu, mereka bisa menang, yang kemudian sebagai bentuk hadiah, Raja Badung memberikan segala bantuan untuk keperluan membangun masjid ini,”
Awalnya Syeikh Haji Mu'min hanya meminta izin dan bantuan untuk membuat mushola saja, namun Raja Badung memberikan tawaran yang lebih
Untuk sekalian membuat masjid, terserah ingin sebesar apa, begitu menurut cerita yang ia dapatkan dari para leluhurnya.
Hingga saat ini, masjid tersebut pun masih berdiri kokoh.




Sunday, April 8, 2018

Kecamatan Meral Barat juara umum MTQ Kabupaten Karimun untuk ke 2 kalinya

Juara umum Musabaqah Tilawat Qur'an (MTQ) ke X Kabupaten Karimun 2018 yang digelar dari tanggal 4-8 April 2018 diraih oleh Kecamatan Meral Barat.

Tercatat, dua tahun berturut-turut Kecamatan Meral Barat membawa piala tetap MTQ Kabupaten Karimun sebagaimana diharapkan kecamatan-kecamatan lainnya.

MTQ ke X Kabupaten Karimun, Kecamatan Meral Barat meraih sebanyak 43 poin. Dibawahnya atau juara kedua adalah Moro dengan 31 poin, juara ketiga Ungar 29 poin.

Kemudian Kecamatan Meral Meral 25 poin, Kundur 22 poin, Buru 19 poin, Karimun 17 poin, Tebing 16 poin, Durai 13 poin, Kundur Utara 12 poin, Belat 11 poin dan Kundur Barat 8 poin.

Piala tetap dan bergilir MTQ ke X Kabupaten Karimun diserahkan langsung oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq didampingi Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim ke Camat Meral, Monalisa, Minggu (8/4/2018) malam usai pembacaan pemenang MTQ tersebut di Kecamatan Ungar.

Ikut menyaksikan penyerahan piala diantaranya anggota DPR RI Dapil Provinsi Kepri, Dwi Ria Latifa, Kakanwil Kemenag Kepri dan anggota DPRD Karimun.

"Qori dan qoriah dari kecamatan yang juara 1 sampai 3 akan dilakukan pembinaan (diuji) kembali oleh LPTQ Kabupaten Karimun dengan mendatangkan pelatih nasional selama satu bulan. Qori dan qoriah terpilihlah akan diikutkan pada MTQ Provinsi Kepri tanggal 2 Mei nanti di Kabupaten Lingga. Kita siapkan mentalnya dulu," ujar Bupati Karimun, Aunur Rafiq diwawancara wartawan.

Rafiq berharap, prestasi-prestasi di MTQ tingkat nasional dan international yang sudah diraih pada tahun lalu, dapat dipertahankan serta ditingkatkan lagi di tahun ini.

Sementara itu, berdasarkan hasil rapat kerja LPTQ Kabupaten Karimun telah menetapkan, tuan rumah Kabupaten Karimun ke XI tahun 2019 adalah Kecamatan Karimun.(red)

Friday, April 6, 2018

Cara mengatasi daun bonsai sintigi yang menghitam dan kesam



Daun jadi kotor dan berjamur dan berubah warna kayak itu dikarenakan:

1. Kurang kena sinar matahari langsung
(solusinya pindahkan pohon dilokasi yg panas FULLDAY, karena santigi suka sekali panas?

2. Kurang asupan air (solusinya siram pohon  pagi sore, lebih sering lebih bagus, karena santigi suka sekali sama air)

3. Kurang angin yg bebas (solusinya pindahkan pohon kelokasi yg kena ANGIN BEBAS, karena santigi suka sekali sama angin.)

Jadi kunci perawatan santigi yg BENAR, yaitu jangan pernah membatasi 3hal tadi (air, angin dan sinar matahari)
Karena membatasi salah satu saja akan berakibat fatal apalagi membatasi semuanya.....

Seperti kita ketahui bahwa santigi habitatnya hidup dipesisir pantai, jadi kesimpulannya media terbaik adalah pasir pantai atau pasir laut yg warna putih yang ada serpihan batu karang yg kecil kecil, yg ada serpihan kulit kerang yg kecil kecil, kemudian taburi pasir malang hanya dibagian atas potnya saja sebagai penyenjuk pandangan.

Semoga bermanfaat..