Kawasan yang memiliki lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) ini, menghadirkan beberapa situs dan peninggalan bersejarah terkait masuknya peradaban islam pada abad ke - 17 ke Pulau Serangan.
Di antaranya adalah Masjid Assyuhada, Al-Quran Kuno, Kompleks Makam Kuno dan Rumah Adat Bugis.
“Ceritanya, dulu ada seorang tokoh, namanya Syeikh Haji Mu'min dari Ujung Pandang, yang kabur dari tempat asalnya saat zaman penjajahan VOC, makamnya pun ada di kampung ini. Menurut peneliti, berdasarkan ukiran dan apa yang tercantum di batu nisan kuburan, ada petunjuk ini telah ada sejak abad ke-17,"
Menurut cerita masyarakat setempat di sini, pembangunan masjid tersebut merupakan bentuk hadiah Raja Badung kepada Saehaji Mu'min, yang sukses membantunya memenangkan perang pada masa peperangan zaman dahulu.
Waktu zaman perang dulu, Raja Badung meminta bantuan kepada Syeikh Haji Mu'min. Dan dalam peperangan itu, mereka bisa menang, yang kemudian sebagai bentuk hadiah, Raja Badung memberikan segala bantuan untuk keperluan membangun masjid ini,”
Awalnya Syeikh Haji Mu'min hanya meminta izin dan bantuan untuk membuat mushola saja, namun Raja Badung memberikan tawaran yang lebih
Untuk sekalian membuat masjid, terserah ingin sebesar apa, begitu menurut cerita yang ia dapatkan dari para leluhurnya.
Hingga saat ini, masjid tersebut pun masih berdiri kokoh.